5 min read

Bongkar Rahasia Search Intent, Cara Baca Maksud Pengguna dari Kata Kunci

Contents

Bertahun-tahun lamanya, Google menjadi tempat utama bagi kebanyakan orang saat melakukan pencarian. Hal ini dibuktikan dengan data dari Exploding Topics yang menunjukan terdapat 16,4 miliar pencarian di Google setiap harinya.

Tingginya angka ini membuat siapa saja yang ingin membuat konten atau website di Google harus memahami maksud pencarian pengguna atau yang akrab disebut search intent. Konten yang sesuai dengan search intent berpotensi mendapatkan peringkat yang tinggi di Google. Alasan itulah yang akhirnya membuat search intent menjadi sangat penting.

Setelah mengetahui pentingnya search intent, sekarang pasti muncul pertanyaan lain, yaitu tentang bagaimana sebenarnya cara mengetahui search intent? Untuk mengetahui jawabannya, simak artikel ini sampai tuntas!

Apa itu Search Intent?

Jika dijelaskan dari sisi SEO, sederhananya search intent adalah maksud atau tujuan dari user saat melakukan pencarian di mesin pencari. Masih belum terlalu memahami pengertiannya? Coba simak analogi di bawah ini.

Bayangkan Google seperti sebuah pusat perbelanjaan besar dan banyak orang datang ke sana dengan tujuan berbeda-beda. Nah, search intent adalah alasan utama kenapa seseorang datang ke pusat perbelanjaan itu. Entah untuk berbelanja atau sekedar mencari informasi tentang produk yang akan dibeli di kemudian hari.

Search Intent Ternyata Banyak Jenisnya

Setelah melihat analogi di atas, pertanyaan baru pasti semakin bermunculan. Khususnya, pertanyaan besar seperti “bagaimana sebenarnya cara kerja search intent?”. Namun, sebelum membahas lebih dalam cara kerja search intent, ada hal lain yang tak kalah penting untuk diketahui, yaitu tentang jenis-jenis search intent.

Secara umum search intent terbagi ke dalam 4 jenis, di antaranya:

1. Informational Intent

Sesuai namanya, informational intent biasanya digunakan saat pengguna hanya ingin mencari informasi tentang sesuatu. Misalnya, “apa itu bounce rate?” atau “berapa bounce rate yang baik dalam website?”. 

Melihat data dari Ahrefs, informational intent memiliki volume pencarian yang cukup tinggi. Namun, pada kenyataanya, sulit untuk bersaing dan mendapatkan peringkat atas di Google dengan search intent jenis ini.

Penyebabnya karena banyak website yang sudah menggunakannya. Selain itu, fitur dari Google seperti quick answer box atau snippet juga semakin memperketat persaingan.

2. Navigational Intent

Selain mencari informasi, terkadang pengguna juga melakukan pencarian di Google agar bisa diarahkan ke website tertentu yang sesuai dengan kebutuhannya. Pencarian seperti ini lah yang menggunakan navigational intent.

Misalnya, pengguna ingin log in ke member area Seedbacklink, tapi tidak tahu persis atau lupa domain-nya. Jika hal ini terjadi biasanya pengguna akan melakukan pencarian di Google dengan kata kunci “Seedbacklink log in” atau “Seedbacklink log in member area”.

Volume pencarian navigational intent tidak sebesar informational intent. Maka dari itu, untuk berada di peringkat atas, strategi branding dan SEO on page yang kuat sangat diperlukan.

3. Commercial Investigation Intent

Sebelum membeli barang kebanyakan orang cenderung melakukan riset yang mendalam. Riset ini meliputi perbandingan dengan kompetitor sejenis, spesifikasi lengkap, sampai dengan review

Nah, di momen ini lah biasanya commercial investigation intent digunakan, contohnya seperti “Review iPhone 16” atau “iPhone 16 vs iPhone 15”.

4. Transactional Intent

Berbeda dengan informational intent, transactional intent biasanya digunakan saat seseorang mulai tertarik untuk membeli sesuatu atau menggunakan jasa untuk keperluan tertentu. Alhasil, transactional intent cenderung memiliki kata kunci yang lebih spesifik, misalnya “jasa SEO termurah” atau “jasa SEO DKI Jakarta”.

Berbagai sumber sepakat, transactional intent memiliki volume pencarian yang tidak terlalu besar dibanding ketiga jenis search intent lainnya. Oleh karena itu, strategi pemilihan kata kunci sangat penting bagi yang ingin menggunakan search intent jenis ini. Kata kunci yang dimulai dengan kata seperti “jual” atau “beli” cenderung memiliki volume pencarian yang lebih tinggi.

Bongkar Cara Kerja Search Intent

Setelah membahas panjang lebar soal search intent dan jenisnya, ini saatnya untuk membongkar cara kerja search intent. Sebelum dijelaskan lebih jauh, simak gambar di bawah ini ya!

Sejatinya, search intent pada Google berkerja dengan 5 proses utama, yaitu:

1. Google Menganalisis Keyword dan Struktur Kalimat

Langkah paling pertama yang dilakukan oleh Google adalah analisis keyword dan struktur kalimat. Saat user menuliskan keyword, Google dengan bantuan NLP (Natural Language Processing) akan melakukan proses analisisnya. 

Misalnya, saat user menuliskan “cara membuat website”, Google akan mengetahui bahwa tujuan user saat itu adalah untuk mencari panduan. Maka dari itu, hasil pencarian yang muncul akan menampilkan artikel, video, atau gambar tentang cara membuat website, bukan yang menjual website.

2. Flashback Pencarian Sejenis

Google memang bisa dikatakan sebagai mesin pencari yang sangat canggih, tapi bukan berarti Google bisa menebak search intent dengan tepat hanya berbekal keyword seperti “cara membuat website”.  Untuk mengetahui dengan tepat, Google juga perlu flashback ke pencarian sejenis.

Misalnya, jika user menuliskan keyword “cara membuat website”, lalu kebanyakan dari user memilih artikel atau video panduan, maka Google menganggap: 

“Oke, user yang mengetik ini kemungkinan besar sedang mencari panduan, bukan cuma pengertian”.

Berbekal analisis tersebut, Google akan memprioritaskan konten yang bersifat edukatif, seperti artikel “Langkah-langkah Membuat Website Sendiri” atau video “Tutorial Buat Website untuk Pemula”. 

Sedangkan konten yang bersifat definisi atau jasa buat website kemungkinan besar akan muncul di peringkat bawah.

3. Diklasifikasikan Sesuai Jenis

Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan pencarian sesuai dengan jenis search intent yang sudah dijelaskan di bagian sebelumnya. Sama seperti proses lainnya, proses ini bertujuan agar hasil pencarian lebih relevan atau sesuai keinginan user.

4. SERP Mulai Disusun

Setelah sebagian besar proses analisis search intent selesai, Google akan masuk ke proses selanjutnya yaitu penyusunan SERP atau Search Engine Result Page. Penyusunannya akan disesuaikan dengan jenis search intent.

Misalnya, jika user mencari informasi, seperti “cara membuat website”, maka Google akan menampilkan artikel blog yang memberikan panduan, seperti pada gambar di bawah ini:

Sedangkan, jika orang mencari untuk menggunakan jasa buat website, misalnya “jasa buat website Jakarta”, maka yang muncul di halaman pertama bisa iklan atau website jasa itu sendiri, seperti di bawah ini:

5. Evaluasi dan Penyesuaian

Setelah menampilkan hasil pencarian, Google akan terus memantau bagaimana user berinteraksi dengan hasil tersebut. Dua hal yang menjadi poin penting adalah CTR (Click Through Rate) dan dwell time.

Jika CTR dan dwell time tinggi, maka hasil SERP dikatakan relevan. Namun, jika bounce rat yang tinggi, maka hasil SERP bisa jadi kurang relevan. Apabila hal seperti ini sering terjadi, Google bisa mengubah peringkat halaman dan menampilkan hasil yang lebih relevan.

Tips Agar Website Sesuai dengan Search Intent

Sampai di sini, pasti Anda sudah semakin paham kan soal search intent. Nah, di penghujung artikel ini telah Seedbacklink rangkum beberapa tips agar website sesuai dengan search intent dan tembus peringkat atas di Google.

Mau Buat Website Sesuai Search Intent? Seedbacklik Siap Membantu

Selain empat tips yang sudah disebutkan di atas, ada cara lain yang bisa dicoba untuk membuat website yang sesuai search intent. Caranya adalah dengan menggunakan jasa dari Seedbacklink.

Seedbacklink hadir dengan berbagai macam jasa yang membuat website lebih sesuai search intent dan tembus peringkat atas di Google. Mulai dari jasa SEO, jasa Backlink, hingga jasa Press Release. Jasa-jasa tersebut bisa disesuaikan dengan keinginan. Misalnya, ingin menggunakan jasa backlink media atau jasa backlink blog.

Butuh informasi lebih lanjut? Kunjungi website resmi Seedbacklink sekarang juga!

Written By
Register sekarang

Jadikan usahamu, brandmu, produkmu, acaramu dikenal banyak orang melalui coverage media dan blog di seedbacklink