Ada banyak jalan menuju ke Roma. Termasuk ketika ingin meneguhkan bisnis sebagai market leader atau membangun personal branding. Salah satunya dengan membuat op-ed.
Nah, apa itu op-ed? Kita akan bahas sampai tuntas di artikel ini. Mulai dari definisi op-ed, alasan mengapa ia penting, sampai dengan cara membuatnya. Yuk cekidot!
Apa itu Op-ed?
Op-ed adalah artikel opini yang dimuat di media massa. Biasanya, tulisan ini dibuat oleh tokoh penting atau ahli di suatu bidang. Tujuannya, untuk membagikan pendapat orang tersebut tentang suatu hal. Harapannya opini tersebut bisa mengubah persepsi pembaca atau bahkan mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Istilah op-ed sendiri adalah kependekan dari “opposite the editorial page”. Sebetulnya merujuk pada letak publikasi artikel ini di media cetak. Kalau versi bahasa Indonesianya, op-ed ini lebih sering disebut sebagai “tajuk rencana” atau “tajuk opini”.
Apa Pentingnya Op-ed?
Opini mungkin terlihat sebagai format arikel yang simpel. Namun, jangan salah. Op-ed adalah rubrik yang cukup sengit persaingannya.
Secara umum, tidak sembarang opini bisa dimuat. Apalagi kalau kita bicara soal media yang sudah besar, seperti Kompas, Tempo, dan Jawa Pos.
Ditambah, ada banyak kalangan yang mengincar kolom satu ini. Mulai dari pemilik bisnis, politisi, akademisi, dan berbagai posisi strategis lainnya. Lalu, kira-kira apa alasannya?
- Memperjelas brand positioning: op-ed bisa dipakai untuk mengkomunikasikan dengan jelas kelebihan suatu bisnis atau organisasi. Terutama ketika ada banyak bisnis atau organisasi serupa di pasaran, alias persaingannya ketat.
- Membangun reputasi sebagai ahli: penulisan op-ed tidak sembarangan. Harus ada data atau pengalaman relevan dari si penulis untuk membangun opini yang ditulis. Itu mengapa, publikasi op-ed di media ternama bisa mengukuhkan penulis atau organisasinya sebagai ahli.
- Mendapatkan eksposur lebih luas: op-ed terutama yang dipublikasikan di media massa ternama akan mendatangkan lebih banyak pembaca. Baik dari jumlahnya, maupun kualitasnya.
- Menambah kesan personal: bagaimanapun juga opini ditulis oleh individu, sehingga bahasanya lebih personal dan berbeda dari siaran pers public relations. Dari sifat personal inilah, pembaca lebih bisa teryakinkan. Apalagi kalau penulis bisa merangkai storytelling yang apik.
Bagaimana Cara Membuat Op-ed?
Lantas, bagaimana caranya menulis op-ed yang baik dan menarik? Simak triknya berikut ini:
1. Pahami formatting dan ciri-ciri op-ed yang bagus
Sebelum buru-buru menulis op-ed, ada baiknya Anda pelajari dulu artikel-artikel yang sudah dipublikasikan di media besar. Hal ini akan memudahkan Anda dalam meramu alur cerita di artikel Anda.
Jadinya, Anda tak perlu repot trial-error dan melakukan revisi berulang kali.
2. Manfaatkan momentum
Media massa menerbitkan berita yang sifatnya aktual alias baru. Karena itu, akan lebih strategis kalau Anda menulis op-ed dengan topik yang masih hangat dibicarakan orang. Dengan begitu, lebih banyak orang yang membaca artikel Anda.
3. Taruh poin utama di awal
Konsentrasi manusia itu sangat pendek, cuma delapan detik saja. Itu sebabnya, Anda perlu to the point. Segera sampaikan poin utama artikel Anda di bagian awal.
4. Jelaskan kenapa tulisan Anda penting
Semua hal di dunia ini menuntut perhatian. Lagi-lagi di jaman sosmed seperti sekarang.
Makanya, Anda perlu sampaikan juga mengapa opini yang dibuat penting. Berikan konteks, latar belakang, dan data yang membuat pembaca memahami mengapa opini Anda relevan.
5. Berikan rekomendasi spesifik
Berbeda dengan berita yang sifatnya deskriptif dan berimbang, op-ed justru harus tegas, berpihak, dan memberikan rekomendasi atas topik yang ditulis. Mengapa? Karena pada esensinya, op-ed adalah sebuah opini yang dipakai untuk mempengaruhi pembaca.
Dengan rekomendasi yang spesifik, pihak terkait bisa melakukan follow-up lebih lanjut. Baik dengan cara merespons dengan op-ed lainnya, melakukan dengar pendapat, atau bahkan mengubah kebijakan.
6. Gunakan prinsip “show, don’t tell”
Menulis op-ed berlandaskan data adalah hal yang sangat bagus. Itu artinya, op-ed bukan cuma akal-akalan penulisnya. Tapi, menyakut persoalan yang nyata dan memang mendasar.
Namun, terlalu banyak data bisa membuat pembaca “tenggelam” dalam angka. Alih-alih meyakinkan pembaca, bisa jadi Anda membuat mereka salah fokus dan kehilangan bayangan.
Di sinilah pentingnya menerapkan prinsip storytelling, yaitu “show, don’t tell”. Tunjukkan data yang ingin Anda sampaikan. Bisa dengan analogi atau metafora.
Sudah Siap Publikasikan Op-ed Anda Sendiri?
Jika Anda ingin terlihat sebagai ahli dan menyokong branding bisnis Anda, menulis op-ed bisa jadi salah satu alternatif untuk dicoba.
Tak usah bingung soal publikasinya. Dengan seedbacklink, Anda bisa publikasikan artikel opini Anda di media-media besar. Berita bagusnya? Anda bisa pilih medianya sendiri!
Lakukan deposit ke platform seedbacklink dan tunggu 1-3 hari saja sampai artikelnya terbit. Mantap sekali, bukan?