DOM

Last Updated
Read
TABLE OF CONTENTS

Saat menjelajahi internet atau membuat halaman website, kita sebenarnya sedang berinteraksi dengan struktur tersembunyi bernama DOM (Document Object Model). Struktur inilah yang membuat halaman website bisa merespons interaksi pengguna, seperti klik tombol, mengetik di formulir, atau memunculkan elemen secara dinamis. Meski pengguna biasa tidak melihatnya secara langsung, DOM sangat vital dalam dunia pengembangan website.

Namun dalam artikel ini, kita tidak akan membahas terlalu dalam soal teknis DOM. Kita akan mencoba memahami DOM secara umum, mengenal cara kerjanya, perbedaan dengan HTML asli, serta alasan mengapa DOM bisa memengaruhi performa halaman website. Mari kita mulai dari dasar pengertiannya.

Apa itu DOM?

DOM (Document Object Model) adalah representasi struktur halaman website dalam bentuk pohon yang terdiri atas elemen-elemen seperti tag HTML, atribut, dan konten. Browser secara otomatis membentuk DOM saat memuat halaman HTML, dan struktur ini bisa diakses serta dimodifikasi menggunakan JavaScript. DOM memungkinkan interaktivitas dalam halaman website, seperti menampilkan pesan saat tombol diklik atau memperbarui isi halaman tanpa perlu memuat ulang.

Secara teknis, DOM bukan bagian dari HTML itu sendiri, melainkan model yang diciptakan browser untuk menjembatani interaksi antara pengguna dan halaman web. DOM memperlakukan setiap elemen HTML sebagai objek yang bisa dimanipulasi secara langsung. Berkat fleksibilitas ini, DOM menjadi fondasi bagi banyak fitur dinamis dalam website modern.

Bagaimana Cara Kerja DOM?

Sebelum masuk ke diagram, mari kita pahami dulu alur kerja DOM. Ketika browser menerima file HTML dari server, file tersebut akan di-parse atau diterjemahkan menjadi struktur DOM. 

Struktur ini mirip pohon berakar (tree structure), di mana setiap elemen seperti <body>, <div>, atau <p> menjadi simpul (node). JavaScript kemudian bisa digunakan untuk membaca, mengubah, menambahkan, atau menghapus simpul-simpul ini secara dinamis.

Perbedaan DOM dan HTML Asli

Sebelum memanipulasi halaman web menggunakan JavaScript, penting untuk memahami perbedaan antara HTML asli dan DOM.

1. HTML adalah Teks, DOM adalah Objek

HTML adalah file teks statis yang ditulis oleh pengembang. File ini dikirim ke browser dalam bentuk kode yang dapat dibaca manusia. Sebaliknya, DOM adalah hasil interpretasi dari HTML yang diterjemahkan menjadi objek-objek dalam memori.

Artinya, saat kita membuka halaman web, browser membaca file HTML lalu mengubahnya menjadi struktur DOM agar bisa diakses oleh bahasa pemrograman seperti JavaScript. Proses ini bersifat otomatis dan terjadi setiap kali halaman dimuat.

2. DOM Bisa Berubah, HTML Tidak

HTML bersifat statis dan tidak berubah meskipun pengguna berinteraksi dengan halaman. Sedangkan DOM bersifat dinamis, JavaScript bisa menambahkan elemen, menghapusnya, atau mengubah kontennya kapan saja.

Misalnya, ketika kita menekan tombol “Tambah Produk”, JavaScript bisa menambahkan elemen baru ke dalam DOM. Namun file HTML asli tetap tidak berubah, karena hanya DOM yang diperbarui dalam memori browser.

3. DOM Memiliki API, HTML Tidak

DOM menyediakan antarmuka pemrograman aplikasi (API) yang memungkinkan interaksi lewat JavaScript. HTML hanyalah struktur markup tanpa fungsionalitas bawaan untuk manipulasi.

Inilah yang membuat DOM sangat kuat. Developer bisa menggunakan method seperti .getElementById() atau .appendChild() untuk mengontrol tampilan halaman, yang tidak mungkin dilakukan langsung melalui HTML.

Cara Mengakses DOM via JavaScript

Untuk memanfaatkan DOM secara maksimal, JavaScript digunakan sebagai alat pengakses dan pengubah struktur ini. JavaScript memiliki berbagai metode yang dirancang khusus untuk memilih elemen DOM dan memodifikasinya sesuai kebutuhan.

1. Berdasarkan ID

JavaScript dapat mencari elemen HTML berdasarkan nilai ID yang unik. Ini adalah cara yang paling cepat dan langsung karena ID hanya boleh ada satu di setiap halaman.

2. Berdasarkan Class

JavaScript juga dapat mencari elemen berdasarkan nama kelas (class). Karena satu kelas bisa digunakan oleh banyak elemen, hasil pencarian ini biasanya berbentuk kumpulan objek, bukan hanya satu elemen.

3. Berdasarkan Tag

Setiap elemen HTML seperti paragraf, gambar, dan daftar memiliki nama tag. JavaScript bisa mengakses semua elemen tertentu berdasarkan nama tag ini.

4. Menggunakan Selector CSS

JavaScript juga bisa menggunakan pendekatan seperti di CSS, yaitu dengan selector seperti nama ID, class, atau gabungan keduanya. Pendekatan ini lebih fleksibel dan sering digunakan untuk mengakses elemen secara spesifik.

5. Mengambil Banyak Elemen Sekaligus

Jika ingin mengambil lebih dari satu elemen, JavaScript dapat menggunakan metode yang akan mengembalikan semua elemen yang cocok berdasarkan kriteria tertentu, seperti class atau struktur HTML.

Kenapa DOM Bisa Membuat Halaman Lambat?

Meski DOM sangat berguna, manipulasi yang tidak efisien bisa membuat performa halaman menurun. Berikut adalah beberapa penyebabnya:

  • DOM yang Terlalu Besar 
  • Manipulasi DOM yang Terlalu Sering 
  • Kurangnya Optimasi Akses DOM 

DOM merupakan komponen vital dalam pengembangan website modern yang memungkinkan halaman menjadi dinamis dan interaktif. Meski terlihat sederhana, pemahaman tentang DOM sangat penting bagi siapa saja yang ingin membangun website berkualitas. Namun, penggunaan DOM juga harus bijak agar tidak berdampak pada performa halaman.

Nah, jika Anda memiliki website dan ingin meningkatkan visibilitasnya di mesin pencari, Seedbacklink siap membantu! Seedbacklink menyediakan 5 layanan utama, yaitu jasa SEO, jasa backlink meliputi jasa backlink media dan jasa backlink blog, serta jasa press release. Melalui strategi yang tepat dan tim yang berpengalaman, Seedbacklink dapat membantu website Anda tampil di halaman pertama Google!

Articles you’ll love