Siapa yang tak kenal dengan Artificial Intelligence atau AI, sebuah teknologi canggih yang kini sudah hadir di berbagai lini kehidupan. Meniru cara berpikir manusia, membuat AI sukses menjadi andalan banyak orang, baik untuk belajar, bekerja, atau hanya sekadar bertukar pikiran.
Sejak kehadirannya, AI terus berkembang pesat dan menghadirkan berbagai inovasi yang semakin canggih. Salah satunya adalah Retrieval Augmented Generation (RAG) yang ternyata memiliki dampak besar pada Search Engine Optimization (SEO).
Lantas, apa sebenarnya Retrieval Augmented Generation itu? Mari simak sampai tuntas untuk mengetahui jawabannya!
Apa itu Retrieval Augmented Generation?
Melansir dari McKinsey, secara sederhana RAG adalah sebuah teknik dalam kecerdasan buatan yang membuat AI menjadi lebih cerdas dengan cara mencari informasi yang lebih akurat sebelum menjawab. Jadi, selain mengandalkan pengetahuan yang ada di dalam bank data internal, AI juga bisa mengambil data dari sumber lain, misalnya internet.
Kehadiran RAG tentu menjadi angin segar dalam dunia AI. Tanpa RAG, AI hanya bisa memberikan informasi yang terbatas. Misalnya, jika Anda meminta data pengguna gadget di di tahun 2025, besar kemungkinan AI belum bisa memberikan jawaban yang akurat.
Hal ini karena menurut OpenAI Developer Community, data internal AI masih terbatas sampai tahun 2022. Namun, berkat adanya RAG data terbaru di tahun 2022 ke atas bisa diakses oleh AI, selama data tersebut diunggah ke internet.
Cara Kerja Retrieval Augmented Generation
Sampai di sini, apakah Anda sudah mulai paham tentang Retrieval Augmented Generation? Jika sudah, mari perdalam lagi pemahaman tentang RAG dengan melihat bagaimana cara RAG bekerja.
Dalam RAG sebetulnya terdapat 2 proses utama sebelum akhirnya AI bisa menghasilkan jawaban yang akurat dan relevan. 2 proses tersebut yaitu retrieval step dan juga generation step.
1. Retrieval Step
Retrieval step adalah proses ketika AI mencari data-data yang akurat dan relevan dengan pertanyaan yang diajukan pengguna. Pada proses ini, sebagian besar data diambil dari internet, tapi tak terbatas pada artikel. Dokumen seperti jurnal atau e-book juga bisa menjadi tempat AI mengambil data.
Pada contoh di bawah ini bisa dilihat, sebelum memberikan jawaban pasti atas pertanyaan yang diajukan, AI melakukan proses RAG dengan mencari data di internet terlebih dahulu. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan munculnya kalimat “searching the web”. Nah, proses inilah yang kemudian disebut sebagai retrieval step.
Contoh retrieval step bisa dilihat pada gambar di atas.
2. Generation Step
Tahap lanjutan setelah retrieval step adalah generation step. Pada tahap ini AI mulai mengubah data yang diambil menjadi jawaban yang mudah dipahami oleh pengguna. Jawaban yang dihasilkan bisa berbentuk kalimat, paragraf, atau bahkan artikel. Hal ini bergantung dengan permintaan yang diajukan oleh pengguna.
Contoh generation step bisa dilihat pada gambar di atas.
Dampak Retrieval Augmented Generation Kepada SEO
Tak dapat dipungkiri RAG memang lahir dari teknologi AI yang kerap dianggap sebagai ancaman bagi mesin pencari tradisional seperti Google dan hal-hal yang terkait di dalamnya seperti SEO strategy. Namun, fakta di lapangan berbanding terbalik karena hadirnya RAG justru membawa dampak positif bagi SEO.
Mengutip dari laman resmi Chitika, RAG bahkan diibaratkan seperti mercusuar di dalam lautan data. Artinya, RAG menjadi pemandu untuk mencapai strategi SEO yang lebih relevan di tengah banyaknya data dan informasi yang tersedia.
Untuk lebih jelasnya berikut telah Seedbacklink rangkum dampak RAG terhadap SEO:
1. Meningkatkan Kualitas Konten
Kehadiran RAG dalam AI sangat membantu proses pembuatan konten menjadi lebih berkualitas karena keyword atau model pembuatan konten bisa disesuaikan dengan tren atau algoritma yang ada di mesin pencari seperti Google.
Misalnya dalam pembuatan artikel untuk website, pengguna bisa meminta AI untuk menentukan keyword yang paling banyak dicari dan membuatkan artikel yang sesuai berdasarkan data-data terbaru.
2. Meningkatkan Relevansi Jawaban terhadap Query Pengguna
Kemampuan RAG untuk mencari data juga berdampak terhadap meningkatnya relevansi jawaban. Dalam konteks SEO, jawaban yang diberikan melalui RAG bisa lebih sesuai dengan search query pengguna. Alhasil, website bisa menembus posisi yang lebih tinggi di mesin pencari.
3. Mengurangi Risiko Duplikasi Konten
Banyak yang beranggapan bahwa konten buatan AI memiliki potensi duplikasi yang sangat besar dan tidak sejaan dengan SEO. Namun, setelah kehadiran RAG, potensi duplikasi konten justru sangat menurun. Hal ini karena kemampuan RAG mencari data yang lebih luas dan membuat tulisan yang lebih variatif, tak terbatas pada model bahasa AI yang ada.
4. Membantu Pembuatan Snippet Jadi Lebih Baik
Saat mencari sesuatu di Google, Anda pasti sering melihat potongan jawaban atau featured snippet di bagian atas hasil pencarian. Nah, dengan RAG pembuatan snippet bisa lebih baik karena dibuat dengan spesifik dan terstruktur yang nantinya bisa meningkatkan peluang untuk masuk dalam featured snippet di Google.
Gambar di atas adalah contoh featured snippet di Google.
5. Meningkatkan Backlink
Backlink adalah salah satu faktor penting dalam SEO. Untungnya, RAG dapat berdampak pada jumlah dan kualitas backlink yang diperoleh sebuah situs. RAG dalam hal ini akan menghasilkan artikel yang memiliki informasi lengkap, unik, dan relevan. Artikel seperti ini berpotensi lebih besar untuk dikutip atau dijadikan sumber oleh website lain.
Tetap Harus Diperhatikan
Meski memiliki dampak positif dalam SEO, pemanfaatan RAG tetap harus diperhatikan. Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu dijadikan catatan:
1. Sumber Data Harus Tetap Kredibel
Meskipun RAG memiliki kemampuan lebih untuk mencari data yang akurat dan relevan, untuk konten SEO pengguna tetap perlu memeriksa kembali sumber data yang diberikan. Pastikan data didapat dari sumber yang kredibel. Jika perlu, pengguna bisa mencari data sendiri dan meminta AI mengubahnya ke dalam bentuk konten yang diinginkan.
2. Jangan Lupa Optimasi Kata Kunci
RAG juga memiliki kemampuan untuk menemukan kata kunci yang tepat dan sesuai dengan tren yang ada di mesin pencari. Meski demikian, jangan hanya mengandalkan RAG saja karena dalam konten untuk SEO, optimasi kata kunci juga perlu diperiksa kembali. Pengguna bisa mengandalkan SEO tools tertentu untuk memeriksa kata kuncinya.
Gambar di atas adalah beberapa tools yang bisa digunakan untuk melakukan optimasi kata kunci.
3. Struktur Artikel Harus SEO Friendly
Struktur konten juga tak boleh ketinggalan dalam pembuatan konten SEO dengan bantuan RAG. Adapun struktur konten yang SEO friendly mencakup penggunaan heading seperti heading 1, heading 2, heading 3, dst. Setelah konten dibuat, silahkan cek kembali struktur artikel dan sesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
4. Harus Unik dan Original
Meski dibuat dengan bantuan RAG, konten yang dihasilkan tetap harus unik dan original. Pastikan artikel yang dibuat bebas dari plagiarisme agar bisa menembus ranking atas di Google dan tidak terkena pelanggaran dari sistem. Untuk membuat konten yang unik dan original bisa dimulai dari membuat prompt yang bagus. Bila perlu, artikel buatan AI bisa ditulis ulang dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Retrieval Augmented Generation menjadi terobosan terbaru pada AI yang sangat membantu di dalam banyak aspek termasuk SEO. Berkat kehadiran RAG, beberapa proses yang ada di SEO bisa menjadi lebih cepat. Namun, RAG tak lantas menggantikan peran SEO specialist karena dalam prosesnya tetap diperlukan kolaborasi untuk menghasilkan konten yang maksimal.
Menembus ranking pencarian di Google tak terbatas dengan memanfaat RAG. Menggunakan jasa backlink atau jasa SEO dari Seedbacklink juga bisa menjadi salah satu caranya. Seedbacklink menyediakan jasa SEO dan jasa backlink baik itu jasa backlink media atau jasa backlink blog yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk pembuatan artikel website, Seedbacklink juga menyediakan jasa press release yang tentunya dibuat dengan prinsip-prinsip RAG dan SEO. Kunjungi situs resmi Seedbacklink untuk informasi lebih lanjut.