Backlink menjadi salah satu strategi off page SEO yang perlu diperhatikan dengan baik oleh para praktisi SEO dan pemilik website.
Lewat strategi backlink Anda mampu meningkatkan tingkat kepercayaan dan kredibilitas website Anda di mata Google.
Dengan demikian, semakin banyak backlink yang Anda bangun, maka semakin banyak juga jumlah organic traffic yang datang ke website Anda.
Kendati demikian, membangun backlink secara mandiri bisa dibilang sulit-sulit mudah. Sebab, Anda harus membutuhkan waktu, tenaga dan bahkan dana yang banyak supaya backlink yang dibangun berjalan secara optimal.
Maka dari itu, tidak heran kalau pemilik website lebih memilih untuk menggunakan jasa backlink blog demi membantu perkembangan website mereka.
Memangnya, kenapa blog menjadi salah satu sasaran yang tepat untuk dijadikan backlink? Apa alasan di balik itu? Dalam artikel ini, kita akan mengupasnya secara detail beserta jenis-jenis blog dan cara memilihnya untuk kebutuhan backlink.
Alasan Blog Dijadikan Pilihan untuk Backlink
Blog adalah website menyajikan beragam niche / topik yang menarik. Beberapa niche yang tersedia mungkin mempunyai tingkat relevansi yang tinggi terhadap website Anda.
Memanfaatkan blog menjadi untuk memberikan backlink haruslah cermat dalam pemilihan blognya. Â Anda perlu mempelajari terlebih dahulu isi konten di dalamnya. Apakah konten yang tersedia mempunyai kesamaan dengan konten yang Anda buat di website?
Selain menyajikan beragam niche yang menarik, blog juga menjadi sasaran utama untuk memasang backlink karena kita langsung melakukan negosiasi ke pemilik website dan bisa dengan fleksibel request apapun selagi sudah sepakat satu sama lain, sesuai dengan kebutuhan backlink Anda.
Ditambah, blog juga bisa disisipkan anchor text sehingga mampu menanamkan link yang akan mengarahkan ke website Anda.
Itulah beberapa alasan kenapa blog cocok untuk dijadikan pilihan dalam membangun backlink. Sekarang, kita cari tahu lebih dalam lagi jenis-jenis blog secara umum.
Jenis-jenis Blog
1. Blog personal
Blog pribadi biasanya hanya diisi konten-konten terkait minat maupun curahan hati si blogger itu sendiri.
Dengan demikian, tujuan dari dibuatnya blog pribadi biasanya hanya ingin menyenangkan diri sendiri saja, bukan untuk audiens secara umum.
Secara isi, pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan blog-blog pada umumnya. Artikel diisi dengan teks, gambar, hingga video.Â
Jadi, bisa dibilang secara keseluruhan blog pribadi hanya berisi opini semata dari si penulis sehingga memunculkan ruang diskusi bagi para user yang sedang membacanya.
2. Niched blog
Lain halnya dengan blog pribadi, niche blog biasanya digarap dengan serius oleh si pemilik. Ia memikirkan niche/topik tertentu untuk blog-nya.Â
Topik yang dipilih sesuai dengan keinginan si pemilik, bisa berupa fashion, otomotif, travelling, dan lain-lain.
Dalam praktiknya, biasanya jenis blog ini ditulis dengan mempertimbangkan kaidah SEO supaya masuk ke halaman pertama search engine.
Biasanya, beberapa blogger memilih lebih dari satu niche untuk ditempatkan pada blog-nya.Â
3. Blog bisnis
Blog bisnis biasanya digarap oleh suatu perusahaan untuk menarik perhatian konsumen lewat-lewat konten yang diterbitkan.
Dengan kata lain, melalui konten blog perusahaan sedang melakukan soft selling supaya konsumen tertarik untuk membeli produk/jasa yang ditawarkan.
Biasanya, dalam jenis blog ini perusahaan sudah mencantumkan tombol yang mengarahkan ke suatu produk sehingga konsumen bisa langsung melakukan transaksi lewat website.
4. Blog afiliasi
Blog afiliasi cenderung membuat isi konten yang mengarahkan link ke suatu laman berisi penjualan produk.
Secara umum, jenis blog ini biasanya dimanfaatkan untuk melakukan promosi produk/jasa yang ditawarkan oleh pebisnis. Kendati demikian, transaksi hanya bisa dilakukan oleh blog pihak ketiga.
Cara Memilih Blog untuk Backlink
1. Pahami niche blog tersebut
Saat hendak membangun backlink ke suatu blog, pastikan Anda harus mempelajari terlebih dahulu niche-nya.
Baca keseluruhan konten di dalam blog tersebut. Jika mempunyai tingkat relevansi yang tinggi terhadap konten-konten website Anda, jangan ragu untuk memasang backlink di sana.
Sebab, semakin relevan konten kita dengan blog yang ingin ditanamkan backlink, maka semakin bagus juga nilai kepercayaan yang akan didapatkan oleh website Anda.
2. Pahami perbedaan blog dan PBN
Perlu diketahui bahwa blog dan PBN mempunyai perbedaan yang signifikan. Blog hanya satu kesatuan website yang diorganisir oleh seseorang secara personal maupun perusahaan.Â
Sedangkan, PBN merupakan suatu jaringan blog yang terdiri dari beberapa website dan dikelola oleh pemilik yang sama tanpa memikirkan “touch” personal dengan tujuan untuk membangun backlink yang mengarahkan ke website tertentu.
PBN biasa digunakan oleh jasa backlink maupun perseorangan untuk membangun backlink yang bagus.Â
Sedangkan, blog sendiri biasanya dipakai oleh seseorang untuk membangun backlink secara manual tanpa menggunakan jasa backlink.
3. Ajak blogger untuk kerjasama
Untuk membangun sebuah backlink yang berkualitas, salah satu langkah yang bisa Anda lakukan yaitu melakukan kerjasama dengan blogger.
Pasalnya, blogger biasanya menulis review atau ulasan suatu produk dengan opini atau tulisan yang jujur dan terkesan dibuat secara langsung oleh manusia. Jadi, setiap orang yang membacanya akan semakin mempercayai produk dari suatu brand tersebut.
Di sisi lain, para blogger mempunyai gaya tulisan yang menarik sehingga pembaca tidak akan bosan untuk membaca setiap kontennya.
Lalu, bagaimana cara mengajak kerjasama para blogger? Anda bisa langsung menghubunginya secara manual melalui kontak yang telah tertera di blog mereka. Namun untuk Anda yang butuh cepat dan segera, di seedbacklink ada banyak sekali pilihan blog yang bisa Anda pilih dan bisa segera posting kapanpun itu.
Untuk mempersingkat waktu, Anda juga bisa menggunakan platform seedbacklink untuk menghubungi blogger.