6 min read

Apakah Generasi Z Meninggalkan Google? Ini Data dan Faktanya!

Contents

Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 dikenal sebagai digital natives. Dalam artian, mereka adalah generasi yang tumbuh dalam lingkungan digital di mana internet dan media sosial sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Hal itu terlihat dari waktu yang dihabiskan di internet yang menyentuh lebih dari 10,6 jam per hari secara rata-rata. 

Generasi Z mengandalkan berbagai platform untuk berkomunikasi, mencari hiburan, dan menemukan informasi. Namun, seiring perkembangan banyaknya pilihan platform dan perubahan pola perilaku di internet, kita bisa rumuskan sebuah pertanyaan besar apakah Generasi Z mulai meninggalkan Google dalam melakukan pencarian serta menemukan informasi di internet? Mari kita ulas secara lebih dalam!

Tantangan Google Di Tengah Dominasi AI

Sejak diluncurkan pada tahun 1998 oleh Larry Page dan Sergey Brin, Google tidak hanya merevolusi teknologi pencarian internet, tetapi juga berhasil mendominasi pasar mesin pencari global dengan pangsa pasar mencapai lebih dari 90% (menurut StatCounter, 2024). Kesuksesan ini tidak lepas dari algoritma PageRank sebagai pondasi, sebuah sistem canggih yang mengurutkan hasil pencarian berdasarkan relevansi dan kredibilitas, bukan sekadar kata kunci.

melakukan searching atau googling

Begitu besarnya dominasi Google sebagai pasar mesin pencari global, bahkan, istilah “googling” telah menjadi sinonim dari aktivitas mencari informasi di internet. 

Namun, kini dominasi Google sudah mendapat tantangan serius dari platform Artificial intelligence (AI), termasuk ChatGPT. ​Berdasarkan berbagai survei dan penelitian, Generasi Z (Gen Z) menunjukkan tingkat adopsi yang tinggi terhadap teknologi kecerdasan buatan seperti ChatGPT. 

Sebuah survei yang dilakukan oleh Google Workspace melaporkan bahwa 93% responden Gen Z, yang berusia antara 22 hingga 27 tahun menggunakan setidaknya dua alat AI, termasuk ChatGPT setiap minggunya. Selain itu, survei Adobe Analytics mengungkapkan bahwa 75% pekerja Gen Z menggunakan AI generatif dalam pekerjaan.

Strategi Google Di Era AI

Mesin pencari berbasis AI semakin menarik perhatian dan digunakan banyak orang termasuk Gen Z, menawarkan pendekatan yang berbeda karena lebih cepat dan lebih personal. Ingin lihat perbedaannya?

Di bawah ini merupakan contoh hasil yang ditampilkan Google bila Anda melakukan pencarian ketika beberapa waktu yang lalu.

Hasil pencarian di google

Google akan menampilkan beberapa page atau halaman yang relevan sebagai referensi atas pencarian yang Anda lakukan. 

  • Google mengurutkan page atau konten di SERP berdasarkan relevansi, kualitas, dan kesesuaian dengan kueri pencarian Anda. Namun, Google juga menggunakan semantic search (pemahaman konteks), sehingga konten dengan topik terkait juga bisa muncul meski tidak persis sama dengan kata kunci.
  • Jadi, konten yang bermanfaat, mendalam, dan menjawab kebutuhan Anda (search intent) akan lebih diutamakan pada urutan pertama. Namun, Anda tetap harus mengklik page tersebut untuk mendapatkan data atau informasi yang Anda Cari. 

Bagaimana? Canggih bukan pondasi Google dalam menyajikan informasi? Di sisi lain, jika Anda mencari data yang sama pada AI seperti ChatGPT, maka jawaban atau pemaparannya akan langsung bisa dilihat tanpa perlu mengklik page tertentu seperti di Google. Hal ini sangat memudahkan Anda sebagai pengguna dan tentunya menghemat waktu dalam mengakses sebuah informasi. Di bawah ini adalah contohnya:

Hasil pencarian yang dilakukan di ChatGPT

Dari gambar di atas, bisa dilihat jika AI seperti ChatGPT memberikan langsung pencarian yang Anda butuhkan. Jika Anda ingin mengecek kredibilitas sumber datanya, barulah Anda bisa mengklik “sumber” di jawaban ChatGPT untuk menelusuri halaman tersebut. 

Tentu, Google mengetahui kondisi tersebut dan melakukan inovasi yang relevan. Makanya, jika saat ini Anda melakukan pencarian, maka Google akan menampilkan jawaban AI pada bagian atas yang bisa Anda lihat secara langsung tanpa harus masuk ke page yang relevan atas pencarian Anda. Contohnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Hasil pencarian google dengan AI Overview

Dengan adanya AI Overview Gemini yang ditampilkan Google, Anda bisa mendapatkan jawaban secara langsung sama seperti di ChatGPT. AI Overview ini merupakan inovasi dari Google agar selalu relavan di mana saat ini kita sudah memasuki era AI. 

Selain AI, Gen Z Menyukai Pencarian Berbasis Visual!

Penelitian menunjukkan bahwa Generasi Z menggunakan Google 25% lebih sedikit dibandingkan Generasi X. Sebanyak 46% dari mereka lebih memilih platform media sosial untuk pencarian, terutama dalam topik-topik yang bersifat gaya hidup dan tren kekinian.

Generasi Z cenderung lebih menyukai hasil pencarian yang bersifat visual dan interaktif. Mereka menganggap konten berbentuk video atau gambar lebih menarik dibandingkan teks panjang yang mendominasi. Hal tersebut yang mendasari mengapa platform media sosial seperti TikTok dan Instagram mulai mengambil peran yang lebih besar dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka.

Alih-alih mengetik pertanyaan di Google, banyak anak muda kini memilih menelusuri pencarian dan hashtag di TikTok untuk mencari rekomendasi makanan, tutorial makeup, ulasan produk, hingga tips karir. Selain itu, laporan dari SOCI, sebuah vendor teknologi pemasaran mengungkapkan bahwa Instagram menjadi pilihan utama bagi Generasi Z dalam pencarian, dengan 67% responden menggunakan platform tersebut, diikuti oleh TikTok (62%) dan Google (61%). ​

Strategi Google untuk Relevan dengan Gen Z

Menghadapi pola perilaku tersebut, Google juga mencoba adatif dan inovatif untuk tetap relevan di Generasi Z. Hal tersebut terlihat dengan adanya kolom “Short Video” pada hasil kolom hasil pencarian, di mana Anda bisa melihat konten video pendek di Tiktok dan Instagram. 

Hasil pencarian google dengan tab short videos

Google mulai menambahkan tab Short Videos dalam hasil pencariannya sejak beberapa waktu kebelakang. Fitur ini muncul sebagai respons terhadap tren konten video pendek yang semakin populer, terutama di kalangan Gen Z yang aktif menggunakan platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts.

  • Dengan menampilkan konten video pendek, hasil pencarian menjadi lebih menarik secara visual yang tentu memudahkan pengguna mendapatkan informasi dengan cepat melalui format yang lebih dinamis.
  • Google kini mampu menampilkan konten viral atau populer dari berbagai platform, memberikan pengguna akses instan ke tren terkini tanpa harus membuka aplikasi lain secara terpisah.
  • Anda sebagai pengguna kini memiliki lebih banyak opsi format konten, memungkinkan memilih antara artikel, video panjang, atau video pendek sesuai preferensi.

Inisiatif-inisiatif di atas bertujuan agar Google tidak hanya menjadi alat pencarian, tetapi juga ruang eksplorasi yang lebih interaktif dan menyenangkan. 

Jadi, jika Anda bertanya apakah dominasi Google saat ini sudah menurun dari tahun-tahun sebelumnya? Jawabannya adalah ya, dominasi Google dalam pasar mesin pencari telah mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Data dari StatCounter menunjukkan bahwa pada Desember 2024, pangsa pasar global Google turun menjadi 89,73%, menandai pertama kalinya sejak 2015 angka tersebut berada di bawah 90%. 

Faktor yang mempengaruhi sudah kita bahas di atas, salah satunya karena perubahan perilaku pengguna, terutama di kalangan Generasi Z yang semakin mengandalkan platform AI dan sosial media seperti TikTok serta Instagram untuk mencari informasi.

Penting untuk dicatat, meskipun terjadi pergeseran pola perilaku ini, Google masih mempertahankan posisinya sebagai salah satu sumber utama pencarian informasi, terutama di kalangan generasi yang lebih tua. Sebanyak 79% orang dewasa berusia 55-64 tahun, 76% dari mereka yang berusia 35-44 tahun, dan 74% dari mereka yang berusia 45-54 tahun masih menggunakan Google Search.

Preferensi pencarian informasi di kalangan Generasi Z sedang mengalami transformasi besar. Mereka tidak lagi terpaku pada Google sebagai satu-satunya sumber informasi, melainkan mulai beralih ke platform berbasis teks lain seperti ChatGPT atau platform yang menampilkan lebih banyak konten visual, interaktif, dan personal seperti TikTok dan Instagram.

Perubahan perilaku ini menjadi pengingat bahwa inovasi dan adaptasi sangat penting dilakukan, Google yang skalanya sudah sangat besar pun melakukannya. Upaya Google untuk mengintegrasikan teknologi AI, visualisasi, dan personalisasi yang sudah kita bahas tadi adalah langkah penting untuk tetap relevan di era digital yang semakin dinamis.

Lalu, pertanyaan penting lainnya, apakah Generasi Z benar-benar akan meninggalkan Google? Mungkin tidak sepenuhnya. Tapi satu hal pasti, cara kita mencari informasi tidak akan pernah sama lagi. Jadi, jika Anda mengira pola perilaku orang di internet saat ini masih akan sama seperti 5 tahun yang akan datang, boleh dipikirkan kembali, dikarenakan pola perilaku orang di internet 5 tahun yang lalu tidak sama dengan hari ini. 

Bagi Anda yang percaya bahwa Google akan terus melakukan inovasi sebagai mesin pencari untuk merebut hati Gen Z, maka konten dan website yang Anda akan buat harus tetap relevan dengan perubahan yang akan datang. Menggunakan jasa SEO atau jasa backlink dari Seedbacklink bisa menjadi salah satu strategi yang efektif. 

Seedbacklink juga menyediakan beragam layanan seperti jasa backlink media, jasa backlink blog, hingga jasa press release yang memperhatikan prinsip-prinsip SEO terkini. Dengan pendekatan yang adaptif dan strategi yang tepat, Anda bisa tetap relevan dan kompetitif di tengah perubahan lanskap serta pola pencarian yang terus berkembang.

 

 

Written By
Register sekarang

Jadikan usahamu, brandmu, produkmu, acaramu dikenal banyak orang melalui coverage media dan blog di seedbacklink