...

Backdoor

Last Updated
Read
TABLE OF CONTENTS

Dalam dunia digital ancaman terhadap keamanan sistem menjadi perhatian utama, terutama bagi perusahaan yang mengandalkan teknologi dalam operasional sehari-hari. Salah satu ancaman paling berbahaya dan sulit terdeteksi adalah backdoor. Kehadirannya sering kali tersembunyi dan digunakan untuk mencuri data, memata-matai aktivitas, atau bahkan merusak sistem dari dalam.

Backdoor bisa ditanamkan di berbagai tingkatan, mulai dari perangkat lunak, perangkat keras, hingga sistem operasi. Para pelaku kejahatan siber memanfaatkan celah ini untuk menghindari sistem keamanan seperti firewall dan antivirus. Maka dari itu, penting bagi siapa saja yang menggunakan perangkat digital untuk memahami bagaimana backdoor bekerja, jenis-jenisnya, dan cara mencegahnya sebelum terjadi kerugian serius.

Apa itu Backdoor?

Backdoor adalah sebuah celah atau metode tersembunyi yang digunakan untuk mengakses sistem komputer tanpa otorisasi resmi. Akses ini bisa bersifat permanen maupun sementara, tergantung bagaimana backdoor tersebut dirancang. Banyak backdoor diciptakan oleh peretas untuk mengambil alih kendali suatu sistem, tapi ada juga yang sengaja dibuat oleh pengembang untuk tujuan pemeliharaan atau pemulihan sistem yang sayangnya bisa dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Keberadaan backdoor menjadi sangat berbahaya karena dapat berjalan tanpa terdeteksi oleh sistem keamanan. Dalam beberapa kasus, backdoor bahkan bisa tetap aktif meskipun pengguna melakukan pembaruan atau menghapus perangkat lunak yang menjadi sumbernya. Inilah yang menjadikan backdoor sebagai salah satu metode peretasan yang paling ditakuti dalam dunia keamanan siber.

Jenis-Jenis Backdoor

Backdoor memiliki berbagai bentuk dan cara kerja yang berbeda-beda. Berikut empat jenis backdoor yang umum ditemukan:

1. Backdoor Software

Jenis ini disisipkan langsung ke dalam aplikasi atau perangkat lunak. Pelaku menyusupkan kode berbahaya ke dalam program yang tampak sah agar pengguna tidak menyadari kehadiran backdoor. Setelah aplikasi dijalankan, pelaku bisa mendapatkan akses ke sistem tanpa izin pengguna.

2. Hardware Backdoor

Backdoor jenis ini ditanam langsung ke dalam perangkat fisik, seperti chip atau motherboard. Biasanya digunakan dalam operasi spionase tingkat tinggi atau oleh produsen nakal yang bekerja sama dengan pihak ketiga.

3. System Backdoor

Jenis ini memanfaatkan bug pada sistem operasi atau akses default yang tidak diamankan. Kadang kala, pengembang lupa menutup akses bawaan sistem yang kemudian bisa dimanfaatkan oleh peretas untuk masuk ke dalam sistem secara ilegal.

4. Remote Access Trojan (RAT)

RAT adalah jenis malware yang memungkinkan pelaku mengendalikan komputer korban dari jarak jauh. Biasanya disebarkan melalui lampiran email, link palsu, atau unduhan dari situs tidak terpercaya. Begitu masuk, RAT memberi pelaku kontrol penuh atas sistem korban.

Cara Kerja Backdoor

Bayangkan sebuah rumah yang memiliki sistem keamanan canggih, lengkap dengan pintu utama yang dikunci rapat dan alarm yang sensitif. Semua orang yang ingin masuk harus melewati pintu utama ini dan hanya bisa masuk jika memiliki kunci atau izin dari pemilik rumah.

Namun tanpa sepengetahuan sang pemilik, ada seseorang yang diam-diam membuat sebuah pintu kecil tersembunyi di bagian belakang rumah. Pintu ini tidak memiliki alarm, tidak terlihat dari luar, dan hanya diketahui oleh orang yang membuatnya. Pintu rahasia inilah yang dalam dunia komputer dikenal sebagai backdoor.

Ketika sebuah program atau sistem diinstal, kadang-kadang pembuatnya, entah dengan niat jahat atau sebagai jalan pintas untuk keperluan darurat, menanamkan pintu belakang ini agar mereka bisa masuk ke sistem tanpa perlu login seperti pengguna biasa.

Sama seperti pintu belakang di rumah, backdoor memungkinkan seseorang untuk masuk dan melakukan berbagai hal tanpa diketahui, seperti mencuri data, memodifikasi sistem, atau memantau aktivitas pengguna.

Cara Mencegah Backdoor

Untuk melindungi sistem dari ancaman backdoor, ada beberapa langkah yang bisa diterapkan. Berikut tiga cara efektif yang bisa dilakukan:

1. Selalu Perbarui Sistem dan Aplikasi

Pembaruan sistem secara rutin penting untuk menutup celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh backdoor. Pastikan seluruh aplikasi yang digunakan selalu dalam versi terbaru.

2. Gunakan Antivirus dan Firewall yang Andal

Solusi keamanan yang kredibel mampu mendeteksi aktivitas mencurigakan di dalam sistem, termasuk kehadiran backdoor. Kombinasi antivirus dan firewall akan meningkatkan perlindungan secara menyeluruh.

3. Hindari Menginstal Aplikasi dari Sumber Tidak Resmi

Banyak backdoor disisipkan dalam aplikasi bajakan atau yang berasal dari sumber tidak terpercaya. Menghindari aplikasi semacam ini dapat mengurangi risiko terkena backdoor secara signifikan.

Contoh Kasus Backdoor Terkenal

Salah satu kasus backdoor paling terkenal terjadi pada tahun 2020 ketika software manajemen jaringan SolarWinds Orion disusupi oleh peretas yang tidak dikenal. Backdoor yang dinamakan Sunburst ini berhasil membobol sistem milik pemerintah AS, lembaga swasta, dan perusahaan teknologi besar selama berbulan-bulan tanpa terdeteksi.

Backdoor merupakan ancaman serius yang dapat mengintai siapa saja, baik individu maupun organisasi besar. Pemahaman mendalam mengenai cara kerja dan jenis-jenis backdoor dapat membantu meningkatkan kewaspadaan serta perlindungan terhadap sistem digital. Pencegahan yang tepat sejak awal akan jauh lebih baik daripada harus menangani dampak yang ditimbulkan setelahnya.

Nah, jika Anda ingin memperkuat keamanan dari backdoor dan meningkatkan performa digital bisnis secara menyeluruh, Seedbacklink hadir untuk membantu. Seedbacklink menyediakan 5 layanan unggulan, yaitu jasa SEO, jasa backlink meliputi jasa backlink media dan jasa backlink blog, serta jasa press release. Semua layanan ini dirancang untuk meningkatkan visibilitas dan otoritas onlinemu sekaligus menjaga agar sistem tetap aman dan bebas dari ancaman seperti backdoor.