Ada Search Generative Experience, Apakah SEO Masih Relevan?

Last Updated
Read
TABLE OF CONTENTS

Google mulai menggulirkan fitur Search Generative Experience (SGE) ke lebih dari 120 negara. Teknologi ini membawa perubahan besar dalam cara informasi disajikan di hasil pencarian. Alih-alih sekadar menampilkan deretan link, SGE merangkum jawaban secara langsung dengan bantuan AI, membuat pencarian terasa lebih cepat dan ringkas.

Namun, kehadiran SGE juga memunculkan satu pertanyaan penting: apakah strategi SEO tradisional masih punya tempat?

Apa Itu Search Generative Experience?

SGE adalah fitur pencarian berbasis AI yang memungkinkan Google menyusun jawaban secara langsung dalam bentuk paragraf informatif. SGE mengandalkan model bahasa besar (LLM) untuk merespons pertanyaan kompleks dari user. Fitur ini secara otomatis memberikan rangkuman dari berbagai sumber terpercaya di bagian atas hasil pencarian.

Fitur SGE dirancang untuk membantu Anda menemukan jawaban dengan lebih cepat, terutama dalam konteks pertanyaan eksploratif seperti membandingkan produk, mencari ide, atau memahami topik yang kompleks.

Jadi, fitur ini sekaligus membuka peluang baru sekaligus tantangan, terutama bagi Anda yang bergerak di dunia digital marketing dan mengandalkan jasa press release untuk membangun kredibilitas melalui publikasi media. Berikut adalah beberapa contoh dari SGE atau Ringkasan AI yang kerap muncul saat Anda mencari sesuatu:

Atau hal yang lebih mudah, seperti

Hasil yang diberikan oleh SGE sudah menjawab pertanyaan dari pengguna internet, dan hal ini tentu membuat pemilik situs perlu berbenah agar setidaknya situs milik mereka dapat dirilik dan dan diselami oleh pengguna internet. Apakah hal tersebut mudah? Jawabannya, cukup menantang tapi bukan sebuah hal yang impossible. 

Bagaimana SGE Bekerja?

Lalu, bagaimana SGE bekerja untuk memberikan Anda jawaban instan? Mengutip dari Instapage, berikut adalah cara kerja Search Generative Experience (SGE) yang digunakan Google untuk menampilkan jawaban langsung berbasis AI:

  1. Memahami Intent Pengguna
    SGE pertama-tama menganalisis maksud pencarian (search intent) menggunakan teknologi Natural Language Processing (NLP) untuk memahami konteks dan tujuan dari kata kunci yang Anda cari.

  2. Mengambil Informasi dari Berbagai Sumber
    Sistem AI kemudian menelusuri beragam situs web yang kredibel untuk menemukan informasi yang relevan dan kontekstual dengan pertanyaan pengguna.

  3. Merangkum Jawaban secara Otomatis
    Dengan bantuan Large Language Models seperti PaLM 2 dan LaMDA, SGE merangkum berbagai data tersebut ke dalam satu paragraf atau blok informasi yang ringkas dan mudah dipahami.

  4. Memberikan Jawaban Interaktif
    Pengguna bisa melanjutkan pencarian dengan pertanyaan lanjutan tanpa harus mengetik ulang konteks, menciptakan pengalaman pencarian yang lebih dinamis dan percakapan.

  5. Menyajikan Hasil Sebagai “Position 0”
    Hasil dari SGE ditampilkan paling atas di halaman pencarian, mendahului semua link organik, dan dikenal sebagai posisi nol (position zero).

  6. Menyematkan Referensi Kontekstual
    Meski tidak selalu menampilkan semua sumber secara gamblang, SGE tetap menyematkan referensi dalam bentuk tautan kecil atau label yang bisa diakses pengguna.

Bagaimana SGE Mengubah Strategi SEO?

SGE membawa beberapa update besar yang patut Anda perhatikan, terutama jika selama ini mengandalkan SEO sebagai strategi utama untuk mendatangkan traffic. Berikut beberapa dampak utama yang terjadi:

1. Link Organik bukan Lagi Pusat Perhatian

Dengan hadirnya jawaban langsung dari AI di bagian paling atas halaman, hasil pencarian tradisional seperti “10 link biru” tidak lagi menjadi fokus utama. Google kini berusaha menjawab pertanyaan secara langsung, tanpa harus mengarahkan pengguna ke banyak halaman.

2. Potensi Penurunan Klik ke Website

Pihak yang berkecimpung di digital marketing mulai mengkhawatirkan turunnya angka klik yang dihasilkan secara organik. Ketika user sudah mendapat jawaban dari SGE, user mungkin tidak merasa perlu membuka situs lagi, meskipun konten tersebut tetap diakui sebagai referensi. Dalam kondisi ini, membangun otoritas lewat jasa backlink tetap penting agar situs Anda dianggap relevan dan kredibel oleh algoritma.

3. Situs Anda Bisa Dikutip, Tapi Belum Tentu Dikunjungi

Google tetap menyebutkan sumber referensi dari mana jawaban AI diambil. Tapi tidak semua situs akan ditampilkan secara eksplisit. Hanya sumber yang dianggap kredibel, terstruktur dengan baik, dan relevan secara konteks yang kemungkinan besar masuk dalam “referensi SGE”. Di sinilah pentingnya memperkuat profil situs melalui jasa backlink media yang berasal dari media terpercaya.

4. Peringkat di Halaman Pertama Bukan Lagi Jaminan Trafik

Jika dulu posisi teratas di hasil pencarian berarti peluang klik tinggi, sekarang kondisinya berbeda. Keberadaan jawaban AI bisa menggeser perhatian pengguna, bahkan sebelum mereka sempat melihat hasil organik di bawahnya.

5. SEO Bergeser dari Hal Teknis ke Pendekatan Strategis

Dengan algoritma yang semakin kontekstual dan user-centric, SEO bukan lagi soal menyisipkan keyword atau membangun tautan semata. Fokusnya kini bergeser ke bagaimana konten bisa memberi jawaban yang utuh, jelas, dan relevan terhadap kebutuhan pengguna. Sehingga, Anda memerlukan approach secara menyeluruh seperti yang ditawarkan oleh jasa SEO yang fokus pada kualitas konten, struktur, dan user experience.

SEO Masih Relevan, Tapi…

SGE bisa dilihat bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai evolusi. Strategi SEO yang fokus pada kualitas konten, user experience, dan kejelasan struktur informasi akan tetap dibutuhkan. Dengan kata lain, SEO masih relevan tapi perlu penyesuaian agar tetap eksis di era SGE.

Lalu, menurut Yoast, struktur konten yang baik dan penggunaan heading yang logis akan membantu sistem AI memahami dan mengutip isi artikel secara lebih akurat.

Beberapa hal yang bisa Anda terapkan agar strategi SEO tetap berjalan efektif di era SGE antara lain:

Search Generative Experience memang mengubah cara orang berinteraksi dengan Google, tapi bukan berarti SEO ditinggalkan. Justru, ini menjadi momen penting untuk mengalihkan fokus dari sekadar mengejar peringkat ke membangun konten yang benar-benar menjawab kebutuhan audiens.

Selama Anda tetap mengedepankan kejelasan, relevansi, dan pengalaman pengguna, SEO masih punya tempat, hanya saja perannya kini lebih adaptif terhadap evolusi pencarian yang semakin flexible.

Perubahan algoritma dan perilaku pencarian tidak harus menjadi hambatan, asal Anda tahu cara beradaptasi. Seedbacklink hadir untuk membantu Anda mengoptimalkan strategi digital di era AI dan SGE. Mulai dari publikasi media hingga strategi SEO terpadu, semua bisa Anda temukan di satu tempat. Kunjungi seedbacklink untuk menggunakan jasa yang tepat bagi kebutuhan website dan authority Anda.

Related Glossary